Selasa, 31 Maret 2009

Pendidikan dewasa ini mengalai suatu perubahan yang sangat drastis artinya pendidikan di indonesia mengalami perkemangan di sana-sini mualai dari sistem pendidikan, pelaksanaa pendidikan bahkan sampai kepada hasil pendidikan. Yang kesemuanya itu bertujuan ingin menciptakan kondisi pendidikan di Indonesia yang modern. Modern disini diartikan bahwa pendidikan bukan hanya dilaksanakan dengan mengacu pada kurikulum yang terdahulu saja namun kurikulumpun di ubah-ubah mulai dari pemakaian kurikulum 1968.kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004 dan diganti lagi dengan kuriokulum 2006 dan yang paling mutahir dengan pelaksanaan kurikulum 2007 yang mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau sering disebutnya dengan kurikulum KTSP.
Padahalperubahan-perubahan kurikulum tersebut semuanya bertujuan ingin memajukan hasil pendidikan di indonesia yang lebih maju dan lebih modern. Namun kenyataanya apa......?
Hasil pelaksanaan perubahan kurikulum tersebut membuat para siswa lebih bingung, bahkan gurunyapun juga ikut bingung untuk menentukan materi apa yang kira-kira pas untuk anak didiknya. Karena semua materi disesuaikan dengan KTSP yang penyusunnanya diserahkan pada sekalah yang bersangkutan. Hal ini kadang-kadang antara sekolah yang satu dengan yang lain sering mengalami perbedaan mutu pendidikannya. Ada sekolah yang sudah menerapkan strategi yang baik dari sekolah yang lain. Tentunya hal ini akan menyebabkan perbedaan yang sangat mencolok, bila dibandingkan antara sekolah satu yang berada di kota dan sekolah yang berada di pinggiran.
Perubahan sistem pendidikan yang sering berganti-ganti arturan kadang-kadang membuat sekolah bingung mau paki aturan yang mana yang pas ? pertanyaan ini sering diungkap dengan munculnya reformasi pendidikan. Juga hasil dari pendidikan sekarang yang kebanyakan menghasilkan anak didik yang hany mementingkan komp[etensi yang dianggap fital seperti mapel Eksak sedang yang lain diabaikan, Hal ini sering mengakibatkan anak didik mengesampingkan nilai-nilai budaya dan budi pekerti. Ini bisa dilihat sekarang banyak anak-anak didik kita sering tidak bisa berbahasa jawa kromo terhadap gurunya, mereka kepada gurunya sering menggunakan bahasa ngoko saja. Ini menandakan bahwa siswa kurang menghargai dan kurang hormat kepada gurunya. Kenyataan-kenyataan seperti inilah, apakah ini yang dinamakan hasil dari reformasi pendidikan...? Kalau jawabannya ya. maka ini merupakan suatu tantangan bagi kita sebagai seorang guru harus meluruskannya, jangan sampai reformasi pendidikan kita ini menjadi kebablasan........

Saran:
1. Hendaknya pendidikan kita jangan meninggalkan pembelajaran budi pekerti yang luhur yang
sudah diajarkan dan dilaksanakan sejak dulu.
2. Walaupun kita melaksanakan reformasi pendidikan namun jangan sampai kebablasan, sehing-
ga nilai-nilai budaya ketimuran kita tetap kita jaga dan kita pelihara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar